Kamis, 01 Desember 2016

مقدمة

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم


IBTIDAI ( ابتدائى ) adalah methode yang mengajarkan kepada anak didik agar menguasai pembacaan kitab kuning (=kitab salaf yang tanpa harokat  dan ma'na), beserta cara menulis kalimat arab dan pegon (=kalimat jawa yang ditulis arab).
melihat semakin minimnya remaja muslim yang mampu membaca kalimat-kalimat arab yang tanpa harokat, apalagi memberi ma'na (arti) pada kalimat arab tersebut, juga karena semakin berkembangnya pendidikan umum yang syarat dengan percepatan lajunya perkembangan duniawi. pendidikan agama semakin terdesak, bahkan hampir tiada tersisa energi otak untuk bisa digunakan mempelajari hazanah ilmu salaf yang tidak terlepas dari kitab-kitab yang dikenal dengan sebutan “kitab kuning”.
pada masa sekarang remaja muslim dituntut agar berperan aktif mengikuti perkembangan zaman yang meliputi berbagai pendidikan dari berbagai bidang. sementara pendidikan agama adalah modal dasar sebagai fondamen agar kemajuan IPTEK tidak membikin buta hati manusia. karena, IPTEK tanpa agama akan buta, begitupun agama tanpa IPTEK akan pincang.

untuk itu, methode IBTIDAI ( ابتدائى ) mengetengahkan Kepada masyarakat muslim sebuah konsep pembelajaran sebagai format baru dalam mempelajari kitab kuning yang membikin lebih mudah & ringan serta tidak menambahi beban pada anak didik bila secara bersamaan mempelajari ilmu-ilmu umum.

methode IBTIDAI ( ابتدائى ) merupakan pendidikan cara kuno yang diajarkan oleh ulama'-ulama' salaf dari masa kemasa yang terkenal dikalangan pondok pesantren disebut “SOROGAN". dari sorogan tersebut dijadikan sebuah “konsep baku" agar menjadi semakin terarah & mudah dipelajari oleh anak didik yang tidak bermukim dipesantren. konsep yang baku tersebut diberi nama IBTIDAI ( ابتدائى ) dengan tampa mengurangi dari keaslian “kitab kuning" yang menjadi obyek sasarannya.

Konsep & Materi IBTIDAI terbagi 2 tingkatan :
1. Pasca TPQ, Madin, SD/MI dan yang sederajat.
2. MTS/SMP, MA/SMK dan yang sederajat.

A. Yang di Asrama

B. Yang Tidak di Asrama

kekurangan dan keterbatasan dalam kitab ini sangatlah tidak diragukan lagi, untuk itu penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya, dan menghaturkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang telas tulus membantu terwujutnya kitab ini.
harapan semoga menjadi amal sholih yang bermanfaat Minaddun-ya Hattal Jannah ( من الدنيا حتى الجنة)  Amin.  . . .
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Jepara, 28 Januari 2015
Penulis,
MUJAHIDIN RACHMAN Al Hafidz